PERSOALAN AGAMA

HUKUM RAMBUT PENDEK BAGI WANITA.

Saya cuba jawab..persoalan drp kak zura ttg rambut wanita.

Ada khilaf ulamak ttg ni. Ada yg berpegang pd hukum haram, ada yg kata harus.

Ini adalah petikan pandangan Syeikh Sholeh Al Fayzan dlm sesi tanya jawab bila ditanya,
Apa hukum seorang wanita memendakkan rambutnya?

Beliau menjawab👉
Jika memang rambut panjang mengganggu aktiviti wanita tersebut, maka boleh saja untuk dipendekkan. Namun bila tidak mengganggu, maka yang terbaik bagi wanita adalah memiliki rambut panjang kerana itu menunjukkann kecantikan dirinya.
[Fatwa Syaikh Sholeh Al Fauzan dalam Durus “Tathirul I’tiqod-Ash Shon’ani”, Riyadh-KSA, Selasa-20 Rabi’ul Awwal 1432 H, 22/02/2011]

***************
Yang perlu diperhatikan di sini, rambut yang dipendekkan di sini bukan bermaksud dibolehkan berambut tomboy (amat pendek) spt rambut lelaki. Hal ini tentu saja terlarang kerana dilarang wanita itu menyerupai laki-laki.
لَعَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.”[1]

Rambut panjang inilah yang menjadi kecantikan wanita sebagaimana kata Abu Hurairah,
زين الرجال باللحى والنساء بالذوائب
“Seorang lelaki itu semakin tampan dengan janggutnya dan seorang wanita semakin anggun dengan jalinan rambutnya.”[2]
Wallahu waliyyut taufiq.
Jika ada org masalah rambut gugur, utk tujuan rawatan, blh dipendekkan sedikit rambut tersebut utk tujuan rawatan..nti jika rambut dah elok...simpan pnjang smula. Tapi klu saja2 suka berambut pendek..itu tak boleh kerana ada ulama yg menjatuhkn hukum Haram perempuan berambut pendek.

Jelasnya, wlp ada pandgn yg mmbenarkan, tp bila ada khilaf, maka keluar dari khilaf adalah jalan terbaik.

Tambahan :

Ulama yg berpegang pada hukum harus berambut pendek...mereka berpandukan pd hadis ini👇

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman rahimahullah beliau mengatakan,
“Para isteri Nabi saw memotong rambut mereka, hingga panjangnya seperti al-wafrah.” (HR. Muslim 320).

Al-wafrah adalah rambut yang panjangnya sampai daun telinga, namun tidak melebihi daun telinga. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 4:4).

An-Nawawi menukil keterangan :
“Mereka (para isteri Nabi) melakukan hal itu setelah wafatnya Nabi saw dan bukan ketika baginda masih hidup… itulah yang pasti.” (Syarh Shahih Muslim an-Nawawi, 4:5).

Jelasnya, potong rambut bagi wanita hukumnya boleh, sebagaimana yang disimpulkan an-nawawi. Cuma para ulama memberikan peraturan di bwh:

1👉tidak boleh menyerupai model rambut wanita kafir atau wanita fasik, seperti artis dan semacamnya.

2👉tidak boleh menyerupai laki-laki. Potongan rambut yang umumnya menjadi ciri laki-laki, tidak boleh ditiru wanita.

3👉Tidak boleh dilakukan tanpa izin suami

Para isteri Nabi saw memotong rambut mereka setelah Rasulullah saw wafat. Ini memberikan pelajaran kepada kita bagaimana seorang isteri berusaha berhias dan menampakkan keadaan diri yg paling menarik bagi suaminya.

Bukan saja model rambut yang menjadi mahkota kecantikan bagi wanita, bahkan syariat melarang wanita melakukan puasa sunat, tanpa seizinan suami jika suaminya berada di rumah. Itu semua dalam rangka mewujudkan keharmonisan antara suami-isteri.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

*****************************************